Selasa, 16 November 2010

Teguran dari mimpi

Adegan 1
Ada sebuah sekolah asrama “International Enermous” yang terletak di antara kota Aatech dan Desa Bautech. Di sekolah asrama itu ada seorang siswi yang sangat pintar tapi memiliki sifat yang angkuh dan tidak mau berbagi ilmu kepada teman-temannya. Ia biasa dipanggil Gabrielle.
Suatu hari, Gabrielle sedang berjalan. Kelly dan Michelle mencegatnya..
Kelly : “Gab, bisa bantu aku gak? Aku gak ngerti caranya.” (sambil menyerahkan
bukunya dan menunjuk soal yang ditanya)
Michelle : “Iya, aku juga gak ngerti.” (menimpali)
Gabrielle : “Ya ampun! Itu mah gampang, masa gak bisa? Huhh.. PAYAH!!” (ketus)
Kelly : “Tapi aku emang bener-bener gak bisa. Ayolah bantu..” (memohon)
Gabrielle : “Hufft.. aku lagi sibuk nih. Kerjain sendiri aja deh.” (sombong)(berlalu pergi)
Kelly : “Uhh.. sombong banget tuh si Gabrielle!” (menghentakkan kakinya ke
tanah)(kesal)
Michelle : “Mentang-mentang udah pinter gak mau ngajarin! Huhh..” (ikut kesal)
(Emily menghampiri mereka...)
Emily : “Hey! Ade ape? Hemm.. dari tampangnya udah ketauan. Lagi kesel ya?”
Michelle : “Biasa lah.. pasti sama anak belagu GABRIELLE!!” (mengepalkan tangannya)
Emily : “Oh macam itu.. Dari dulu juga tetep saje begitu. Yang sabar saje lah
ya.” (menenangkan)
Kelly : “Ah yauda lah yuk ke kantin aja!”
(Michelle dan Kelly hanya manggut-manggut, tapi kekesalannya masih bertahan)(Emily hanya tersenyum, dia memang anak yang tidak mudah marah malah tidak pernah marah)

Adegan 2
Gabrielle menyeret langkahnya ke kamar. Ia belajar Fisika sambil bersandar. Saking lelahnya, ia tertidur dan bermimpi..
(beberapa orang menari sambil merentangkan kainnya)
Dalam mimpinya, Murid-murid International Enermous sedang mengerjakan test dan ruangan sedang sunyi, terdengar bisik-bisik.
Mutia : “Ssst.. Ca, nomor 3 weh!” (berbisik)(sambil melirik ke arah guru)
Caca : “Apaaaa??”
Mutia : “NOMOR TIGA BEGO!!”
Guru : “Ssst!!” (berbalik menatap murid-murinya)(tadinya melihat ke arah lain)
(Gurunya menoleh ke arah lain lagi)
Mutia : “Ah dasar nenek lampir!” (ke arah guru)(guru menengok)
Gabrielle : (menoleh ke Emily) “Emil, Emil.. nomor 3?” (sambil was was)
Emily : “Hah? Nomor 3 kenape??”
Gabrielle : “Aduuh.. serius! Jawabannya apa?” (mengharap)
Emily : “C..c..charly charly.” (pasrah)
Gabrielle : “Thank you.”
Emily : “Gab..Gab..nomor 13 ape?”
Kelly : “Iya, Gab. 13”
Gabrielle : “Hah? Gatau deh.. aku lagi sibuk.” (masa bodo)
Michelle : “Ayolah, Gab. Kasih tau ini aja. Please..” (memohon)

Tiba-tiba gurunya nengok..
Guru : “Hey kalian ngapain tengak-tengok!?” (galak banget)
Gabrielle : “Iya, bu. Tadi Emily, Kelly, dan Michelle nanya sama saya nomor 13 apa.
Maksa juga.” (polos)
Guru : (mengambil kertas ulangan mereka bertiga lalu merobeknya tanpa banyak
bicara) “Kalian sekolah di sekolah terfavorit, gak pantes NYONTEK!! Harusnya kalian MALU!!”
Emily : “Ta..tapi tadi Gab...” (terpotong)(berusaha mengutarakan maksudnya
bahwa Gabrielle juga nyontek)
Guru : “MAJU!!” (telunjuknya menunjuk ke arah papan tulis)
(Emily, Kelly, dan Michelle berjalan ke depan sambil melirik ke arah Gabrielle dengan pandangan marah dan kesal)
Guru : “Pegang kedua telinga lalu angkat satu kaki SAMPAI BEL PULANG!”
(sambil menekuk kedua tangannya di dada)
E, K, M : “Haahh?? 0_0
Guru : “Apa!! Hah heh hah heh??”
Mutia : “Buset dah! Betisnya bekonde itu!!” (ceplos)
Caca : “Buahahahahhhaa!!! :D
Guru : “DIAM KALIAN!”
(Dan kelas pun serentak sunyi mendengar suara Bu Guru bak mendengar geledek)
(Tak lama setelah itu)
Guru : “Ayo kumpulkan kertas jawaban kalian..”

Adegan 3
Setelah bel pulang..
Kelly : “Gila!! Pegel bener kaki gua..!! Sial tuh Gabrielle!!” (memijiti kakinya)
Emily : “Hemm.. yaudah lah. Gabrielle emang begitu kan?” (berexpresi biasa saja)
Michelle : “Yeeh, lu mah gak ada marahnya, mile. Emang gak kesel ape?” (sambil emosi)
Emily : (tersenyum) “Nanti juga dibalas sama Allah kok.”
Tiba-tiba Mutia datang..
Mutia : “Hey, ada apa nih?” (tersenyum takut karena ia sadar bahwa ia tadi mengejek
mereka di kelas)
Kelly : “Ada apa ada ape?! Kaga liat nih kaki pegel pada encok?!” (cemberut)
Michelle : “Ta lu! Mana tadi lu ngejek kita sgala!”
Mutia : “Yah maap.” (cengar-cengir)
Michelle dan Kelly diam saja.. Tapi akhirnya..
Kelly : “Eh, gue punya ide. Gue punya kenalan, orang-orang memanggilnya
Madame!”
Mutia : “Trus mau ngapain?”
Kelly : “Yaa.. coba kita pergi ke rumahnya aja dan minta solusi buat ngasih
pelajaran ke Gabrielle! Biasanya orang-orang kalo ada masalah, larinya ke sana. Kali aja dia bisa bantu.”
Mutia : “kalo gitu gue ikut!!” (cengar-cengir lagi)
(Mereka berempat setuju)

Adegan 4
Mereka menuju rumah Madame yang tidak jauh dari asrama.. Sampai di depan pintu rumah Madame.. (Sebelum Kelly membuka pintu, Madame sudah membukanya)
E, K, M, M : “Huaaa!!” (kaget)
Madame : “Selamat Datang, anak-anakku!” (tersenyum) “Ayo masuk lah.”
Emily, Kelly, Mutia, dan Michelle masuk dan dipersilahkan duduk. Kelly pun menceritakan pokok permasalahannya dan Madame mendengarkannya dengan antusias.
Madame : “Mana fotonya!?” (terlihat misterius)
Emily : “Macam ini, mbah..” (memperlihatkan fotonya)
Madame : “HAH! Kamu bilang apa toh?? Mbahmu!!” (memukul meja)
Emily : (menahan tawa) “Ups.. Ma..maaf, madame. Hihi” (teman-teman lainnya
tertawa pula)
Mutia : “Hahahahaa!! Mbah?? Hihihi.” (meledek)
Madame memejamkan matanya sambil memegang foto lalu ia menaruh sesuatu seperti ulekan bunga atau daun yang sangat bau di foto Gabrielle tepatnya di ketiak Gabrielle.
Emily : “Apa itu, mbah? Eh..madame.” (menutup mulutnya)
Madame : “Liat saja besok!” (ketus ke Emily)(Menyerahkan foto itu ke Kelly)
Kelly : “Terima kasih ya, madame.” (beranjak ingin pulang)
Tapi, sebelum pulang Madame mengisyaratkan sesuatu dengan tangannya. Kelly dan teman-temannya bingung. Kelly pun tidak tau kalau Madame itu minta bayaran.
Michelle : “Lu gak bilang kalo dia minta bayaran! Gue kira gratis.” (bisik Miche pd Kelly)
Kelly : “Tenang saje lah..” (sambil senyum-senyum sendiri)(Kelly memberikan
amplop pada Madame)
Madame mengucapkan terima kasih. Kelly mengajak teman-temannya untuk segera pulang.
(Kelly cs sudah di luar)
Madame : “Woooyyy!!! Anak-anak kurang ajar! Ngasih amplop kosong! Kualat kalian!!”
(berteriak dari dpan rumahnya, sedangkan mereka sudah jauh di sana) “Wooooooooooooooyyyyy..........!!!!!!!!”
Michelle : “Hahahahha!!! Beneer2 gila lu! Ckckck..” (heran kepada Kelly)
Emily : “Tapi gue salut. Hahaha!!”
Mutia hanya cengar-cengir dan itu memang kerjaannya.

Adegan 5
Esok harinya di sekolah. Saat Bu Guru ingin mengakhiri pelajarannya..
Guru : “Baiklah, ada yang mau bertanya??”
(Gabrielle menujuk tangan dan tiba-tiba seluruh anak menutup hidungnya)(Gabrielle heran lalu mencium ketiaknya dan oo..oo.. ia segera menurunkan tangannya sambil melotot)
Mutia : “Buset dah!! Bau banget nih..!”
Caca : “Bau jengkol apa bau apaan nih??”
(Guru juga menutup hidung)
Mutia : “Bau banget ya, Kell??” (menepuk pundak Kelly)
Emily : “Eh..eh kodok kodok!! iye iye bau.” (latah)
Kelly : “Keluar aja yoookk!!” (teman-teman mengikutinya)
Kelas gaduh, semua berhamburan keluar dan hanya Gabrielle seorang diri.
[ Y U I - T o k y o ]
Gabrielle : (Masih heran) “Kenapa tiba-tiba badanku seperti ini?? Apa salahku?!
Apakah ini sebuah azab?? Ta..tap..ttapi kenapa harus aku!!??” (mulai menangis hiks hiks)(sedih)
(Ia mengingat-ngingat apa yang telah diperbuat olehnya sampai badannya seperti ini, padahal ia sudah mandi)
“Oh! Mungkin gara-gara itu...gara-gara kejadian itu!! Aku terlalu sombong dan angkuh terhadap teman-teman!”
Ia beranjak dari kursinya dan mencari teman-temannya keluar..

Adegan 6
Emily : “Eh kok si Gabrielle masih tidur dah??” (Emily cs jauh dari Gabrielle jarakny)
Kelly : “Ah iya!! Uh dasar tuh anak.. kita bangunin yuk!”
Michelle : “Gab! Gab!! Bangun.. mau sekolah gak lu?!”
Mutia : “Guyur aja pake aer!” (ketawa)
Kelly : “Aih gila lu! Ntar ngamuk diaaaa..”
Mereka mendekati Gabrielle dan membangunkannya.
Gabrielle kaget dan melonjak bangun. Ia super kaget. Emily, Mutia, Michelle, dan Kelly sudah ada di sekitarnya. Tanpa sadar, air matanya jatuh..
[ t a y l o r - y o u b e l o n g w i t h m e ]
Gabrielle : “Kelly, Michelle, Emily!! Maafkan aku teman-teman!” (memeluk)
Mutia : “Loh? Kok gua kok gak dianggep?” (cemberut)
Gabrielle : “Eh.. oh.. iya deh. Maafin gue juga ya, Mut!” (bingung karena ia tidak merasa
punya salah sama Mutia, lebih-lebih ia habis bangun tdur)
Michelle : “Ah? Memangnya kenapa?” (bingung)
Kelly : “Mimpi apa kao?”
Gabrielle : “Hiks..hiks.. ceritanya panjang. Mimpinya buruk sekali tapi mimpi itu juga
menyadarkanku tentang apa yang telah kuperbuat.” (merenung)
“Sekali lagi aku minta maaf! Aku sungguh-sungguh minta maaf. Selama ini aku telah angkuh dan sombong terhadap kalian. Tapi mulai saat ini aku berjanji untuk membantu kalian jika kalian memerlukan bantuanku!”
Emily : “Tak ape lah, kami udah memaafkanmu. Jangan terlalu dipikirkan..”
(mengibaskan tangannya)(tersenyum)
Mutia : “Eh, ngomong-ngomong ini bau apa ya?” (menutup hidungnya)
Kelly & Emily : “Eh, iya. Baunya aneh..” (ikutan menutup hidung)
Gabrielle teringat akan mimpi barusan.. Ia mencium kedua ketiaknya dengan hati-hati dan...
AaaaAaaaaAaaaarrrrgghhh.........!?!?!?!?!?!?
(Semua berbaris membentuk horizontal)
Kini Gabrielle sudah merubah sikapnya itu, mereka saling membantu satu sama lain. Amanat yang diambil dari cerita ini ialah jangan bertingkah angkuh dan sombong jika mempunyai kelebihan tersendiri dari yang lain karena setiap perbuatan yang manusia lakukan, pasti akan ada balasannya. Dan balasannya itu telah membuat Gabrielle sadar akan kelakuannya walaupun hanya dalam mimpi.. Sisi positif yang harus kita contoh dari Gabrielle yaitu terus belajar, sehingga ia menjadi anak terpintar di sekolahnya. Karena dengan menuntut ilmu, cita-cita akan tercapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar